Slank
Slank yaitu sebuah band di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 alasannya bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta besar lengan berkuasa sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan gaji Rp 500 Juta per show.
Awal Karier
Cikal bakal lahirnya Slank yaitu sebuah grup berjulukan Cikini Stones Complex (CSC) yabg dibuat oleh Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka risikonya jenuh dan menjelang tamat tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka perjaka selengean dengan personel suplemen Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur alasannya merasa tidak punya impian di Slank. Dengan usaha panjang terbentuklah deretan ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank gres solid.
Dengan deretan Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai menciptakan demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, risikonya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang gres terbaik. Album tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia menyerupai tembang Issabella milik Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu sanggup dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang hambar dan slengean tapi akrab itu menarik massa yang dikala itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. . Hits single dari album Kampungan yaitu Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya,, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya memang hening alasannya Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, alasannya nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss!. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi ekspresi dominan di masa itu (mungkin juga hingga sekarang). Hits single dari album ini yaitu Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini yaitu seorang model yang memalsukan pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak yang beropini bahwa model di cover tersebut yaitu Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan hingga dikala ini. Hits single dari album ini yaitu Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan dikala ending show mereka.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya bunyi Bimbim saja.
Album Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong Kosong membuktikan Slank masih sanggup survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan dikala tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya alasannya ia juga tidak kuat alasannya Bimbim dan Kaka yang dikala itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun dikala itu sudah dibujuk untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Waktu pertama kali mencoba (1994), mereka bilang tubuh jadi tidak enak. Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau, sekali pakai orang pribadi ketagihan. Maka berlanjutlah ia menggunakan putau.
Semenjak menggunakan jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari semenjak mereka pakai (1994) hingga tahun 1999. Pengalaman di Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang menyerupai itu di Lubuk Linggau. Bimbim hingga tidak sanggup bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan, meski dengan susah payah.
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang seniman sanggup lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti sanggup menghasilkan karya-karya bagus.
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum menggunakan Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami sanggup menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi pengguna," ujar Kaka.
Album gres dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam deretan inti Slank menciptakan Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang pertanda bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar higienis dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan alasannya takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru alasannya sudah banyaknya yang mengikuti mereka menggunakan narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta semenjak tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu ini. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita wacana dilema sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun dikala Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut sanggup masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah yaitu judul lagunya. Yang unik dari lagu ini yaitu lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu gres yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini berbagai mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Makara Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru mempunyai single Bintang Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu yaitu Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini yaitu sebuah kantong kecil yang biasa digunakan di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis berjulukan Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari album ini yaitu sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank wacana pembabatan hutan sanggup ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di tamat lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan sanggup mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda sanggup mendengar bunyi seorang perempuan yang konon itu yaitu istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri pribadi diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri sanggup didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus suplemen satu buah lagu gres dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini yaitu cikal bakal lahirnya media bulletin yang sanggup didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini yaitu album live kedua Slank sehabis Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton pun dimasukkan di kaset ini[3]. Namun kalau Anda melihat yang versi VCD nya,, konser yang di ambil yaitu yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk melaksanakan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang menarik yaitu dikala Kaka bertanya apakah mungkin kalau Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi epilog konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat menciptakan mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank dikala itu sanggup dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini lah mereka benar-benar higienis dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Makara Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa sampaumur lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan yaitu bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan praktis dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya yaitu live hasil konser dibeberapa daerah dan event. Ada tiga lagu gres yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kerja sama dengan group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan dikala Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada program Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh pecahan yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan yaitu Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini yaitu sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan program ini di antaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama berjulukan Road to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu gres yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, gres kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi pendekar di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live menyerupai Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung menyerupai yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan aib untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota daerah mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam dikala Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini yaitu sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makassar berjulukan Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di program MTV Asia Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut yaitu Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou Hoobastank, dll.
Di tamat tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R yaitu nama albumnya. PLUR yaitu kependekan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan gres Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini yaitu lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini yaitu sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, di tamat tahun 2005 berdasarkan majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya yaitu permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan tragedi besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank menciptakan lagu wacana Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang menciptakan gerah para politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memperlihatkan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban petaka tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild yaitu Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi kejadian di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum alasannya terkena timpukan dari penonton yang menjadikan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan tentangan laiinya di antaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral, Shanty dll. Slank sendiri tampil di tamat program dan memedley lagu-lagunya.
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam program yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap sanggup mencapai Rp 20 Jutaan, asumsi Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan risikonya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata sehabis tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut digunakan dikala rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline dikala itu. Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota daerah berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
Slank yaitu sebuah band di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 alasannya bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta besar lengan berkuasa sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan gaji Rp 500 Juta per show.
Awal Karier
Cikal bakal lahirnya Slank yaitu sebuah grup berjulukan Cikini Stones Complex (CSC) yabg dibuat oleh Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka risikonya jenuh dan menjelang tamat tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka perjaka selengean dengan personel suplemen Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur alasannya merasa tidak punya impian di Slank. Dengan usaha panjang terbentuklah deretan ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank gres solid.
Dengan deretan Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai menciptakan demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, risikonya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang gres terbaik. Album tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia menyerupai tembang Issabella milik Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu sanggup dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang hambar dan slengean tapi akrab itu menarik massa yang dikala itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. . Hits single dari album Kampungan yaitu Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya,, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya memang hening alasannya Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, alasannya nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss!. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi ekspresi dominan di masa itu (mungkin juga hingga sekarang). Hits single dari album ini yaitu Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini yaitu seorang model yang memalsukan pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak yang beropini bahwa model di cover tersebut yaitu Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan hingga dikala ini. Hits single dari album ini yaitu Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan dikala ending show mereka.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya bunyi Bimbim saja.
Perpecahan Band
Pada dikala menggarap album keenam Lagi Sedih, Bimbim selaku leader risikonya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri alasannya sikap Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut gotong royong sudah sanggup terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim kalau Bimbim benar benar melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan pemberian additional player. Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album ke enam dengan deretan masa transisi ini.Album Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong Kosong membuktikan Slank masih sanggup survive. Tawaran manggung pun berdatangan. Dan dikala tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya alasannya ia juga tidak kuat alasannya Bimbim dan Kaka yang dikala itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun dikala itu sudah dibujuk untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Narkoba
Terbujuk rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim—penabuh drum grup musik Slank—dan keponakannya, Kaka—vokalis Slank—pun mencecapi ”obat langit” yang menciptakan pemakainya melayang-layang dan ketagihan.Waktu pertama kali mencoba (1994), mereka bilang tubuh jadi tidak enak. Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau, sekali pakai orang pribadi ketagihan. Maka berlanjutlah ia menggunakan putau.
Semenjak menggunakan jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari semenjak mereka pakai (1994) hingga tahun 1999. Pengalaman di Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang menyerupai itu di Lubuk Linggau. Bimbim hingga tidak sanggup bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan, meski dengan susah payah.
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang seniman sanggup lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti sanggup menghasilkan karya-karya bagus.
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum menggunakan Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami sanggup menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi pengguna," ujar Kaka.
Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi akhir)
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold pribadi bergerak cepat. Management pribadi mencari orang untuk untuk menuntaskan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah akrab dan satu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang gres saja menuntaskan sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya. Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu minggu. Sebuah sasaran yang besar dan waktu yang singkat. Namun mungkin alasannya dua orang itu yaitu seorang musisi yang hebat,, sasaran tersebut tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini gotong royong sangat membingungkan juga alasannya sebelumnya Slank hanya menggunakan satu gitaris. Namun alasannya waktu yang sangat singkat dan mendesak,, risikonya dua orang tersebut digunakan untuk melengkapi deretan inti Slank. Dan ketika konser pun, semua mata hampir tertuju ke arah dua gitaris gres tersebut. Ketika itu Slank diprediksi akan hancur dalam setahun namun ternyata deretan ini bertahan hingga dikala ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.Album gres dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam deretan inti Slank menciptakan Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang pertanda bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar higienis dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan alasannya takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru alasannya sudah banyaknya yang mengikuti mereka menggunakan narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta semenjak tahun 1993. Ridho bermain keyboard di lagu ini. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita wacana dilema sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun dikala Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut sanggup masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah yaitu judul lagunya. Yang unik dari lagu ini yaitu lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu gres yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini berbagai mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Makara Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru mempunyai single Bintang Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu yaitu Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini yaitu sebuah kantong kecil yang biasa digunakan di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis berjulukan Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari album ini yaitu sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank wacana pembabatan hutan sanggup ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di tamat lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan sanggup mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda sanggup mendengar bunyi seorang perempuan yang konon itu yaitu istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri pribadi diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri sanggup didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus suplemen satu buah lagu gres dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini yaitu cikal bakal lahirnya media bulletin yang sanggup didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini yaitu album live kedua Slank sehabis Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton pun dimasukkan di kaset ini[3]. Namun kalau Anda melihat yang versi VCD nya,, konser yang di ambil yaitu yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk melaksanakan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang menarik yaitu dikala Kaka bertanya apakah mungkin kalau Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi epilog konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat menciptakan mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank dikala itu sanggup dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini lah mereka benar-benar higienis dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Makara Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa sampaumur lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan yaitu bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan praktis dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya yaitu live hasil konser dibeberapa daerah dan event. Ada tiga lagu gres yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kerja sama dengan group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan dikala Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada program Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh pecahan yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan yaitu Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini yaitu sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan program ini di antaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama berjulukan Road to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu gres yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, gres kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi pendekar di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live menyerupai Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung menyerupai yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan aib untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota daerah mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam dikala Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini yaitu sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makassar berjulukan Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di program MTV Asia Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut yaitu Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou Hoobastank, dll.
Di tamat tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R yaitu nama albumnya. PLUR yaitu kependekan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan gres Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini yaitu lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini yaitu sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, di tamat tahun 2005 berdasarkan majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya yaitu permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan tragedi besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank menciptakan lagu wacana Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang menciptakan gerah para politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memperlihatkan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban petaka tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild yaitu Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi kejadian di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum alasannya terkena timpukan dari penonton yang menjadikan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan tentangan laiinya di antaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral, Shanty dll. Slank sendiri tampil di tamat program dan memedley lagu-lagunya.
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam program yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap sanggup mencapai Rp 20 Jutaan, asumsi Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan risikonya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata sehabis tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut digunakan dikala rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline dikala itu. Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota daerah berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.
0 Response to "Slank (Part 1)"